Mengisi “Gelas Kosong” Kembali Dengan Training Online

Salah satu tanggung jawab intelektual seorang guru adalah terus menjadi pribadi pembelajar “long life learning”, selalu merasa menjadi “gelas kosong” yang berarti tidak merasa puas dengan ilmu yang sudah dimiliki sehingga selalu mempunyai semangat untuk terus meng-upgrade kemampuan diri untuk lebih baik lagi. Adalah penting untuk selalu memposisikan diri sebagai kelas kosong sepanjang kelas kehidupan berlangsung agar siap untuk diisi dengan ilmu, kebaikan, kebenaran ataupun nasihat.

Mengikuti kelas training online adalah salah satu cara yang saya sukai untuk mengisi analogi “gelas kosong”  karena waktunya yang fleksible dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan gadget yang terhubung dengan internet, dan training yang sudah klik dan sudah beberapa kali saya ikuti adalah E-training guru melek IT. Materi-materi yang ditawarkan sangat menambah wawasan  dan menambah skill IT saya yang pada akhirnya dapat saya implementasikan dalam pembelajaran dikelas bahkan materi-materi yang dipelajari bisa dijadikan inspirasi dalam melakukan penelitian ataupun inovasi pembelajaran, materi snipping tool pernah saya gunakan untuk membuat penelitian tindakan kelas hingga saya bekesempatan menjadi finalis guru berprestasi pada tahun 2018, materi Learning Management System (LMS) Schoology yang saya ikuti juga menjadi ladang amal dalam ber MLM (Multi Level Marketing) ilmu yang saya tularkan dalam beberapa In House Training (IHT) disekolah saya dan sekolah lainnya dan menginspirasi saya untuk menuliskannya menjadi sebuah buku sebagai sarana mengikat ilmu dan berbagi dengan skala yang lebih luas lagi.

Meski harus pintar-pintar memenage waktu disela-sela runtinitas dan seabrek pekerjaan domestik dirumah dan tugas-tugas disekolah tidak menyurutkan semangat saya untuk selalu mengikuti materi-materi baru yang ditawarkan E-training guru melek IT, bahkan batch-batch selanjutnya selalu saya tunggu-tunggu. Meski berbayar tapi keuntungan yang saya dapatkan dengan mengikuti training online guru melek IT jauh lebih banyak, dan menjadi sebuah kewajiban guru di jaman digital mengupgrade kemampuan ITnya untuk membersamai peserta didik generasi digital native yang sangat adaptive dengan aplikasi-aplikasi maupun perangkat IT, agar tidak terjadi kesenjangan dalam berinteraksi, berbicara sesuai dengan bahasa kaumnya, demikian sebuah hadist menyebutkan.

Salam DOGMIT 🙂

Tinggalkan komentar